GANDARI
Dewi Gandari merupakan
putri dari Prabu Gandara (seorang raja Negara Gandaradesa) dengan permaisuri
Dewi Gandini. Dewi mempunyai 3 orang saudara kandung, masing-masing bernama:
Arya Sakuni, Arya Surabasata, dan Arya Gajaksa. Dewi Gandari menikah dengan Prabu Dretarasta (seorang raj dari Negara
Astina) putra dari Prabu Kresnadwipayana/Bagawan Abiyasa dengan permaisuri Dewi
Ambika.
Perinkahan dari Dewi
Gandari dengan Prabu Drestarasta memperoleh 100 orang anak, tetapi pada waktu
lahirnya tidak langsung berwujud bayi manusia, melainkan berwujud gumpalan
darah kental. Gumpalan darah kental terebut dicerai beraikan/dipisahkan oleh
Dewi Gandri sebanyak 100 potongan. Atas kehendak Dewata gumpalan darah tersebut
berubah menjadi bayi manusia.
Keseratus putra Dewi
Gandari tersebut dikenal dengan nama Sata Kurawa. Diantara mereka yang terkenal
dalam pedalangan adalah: Duryudana (raja negara Astina). Bogadatta, (raja
negara Turilaya), Carucitra, Citrayuda, Citraboma, Dursasana (Adipati
Banjarjungut), Durmuka, Durmagati, Durgempo, Gardapati (raja negara Bukasapta),
Gardapura, Kartamarma (raja negara Banyutinalang), Kartadenta, Surtayu,
Surtayuda, Wikataboma, Widandini (raja negara Purantara) dan Dewi Dursilawati.
Dewi Gandari mempunyai
sifat kejam dan bengis. Ia selalu mementingkan diri sendiri dan tidak
segan-segan berkhianat serta pendendam. Dendam dan kebenciannya terhadap Pandu,
menjadi penyebab utama kebencian anak-anaknya, Kurawa terhadap Pandawa. Ia mati
terjun ke dalam Pancaka/api pembakaran jenazah bersama Dewi Kunti dan Prabu
Drestarasta setelah berakhirnya perang Bharatayuda.
Bila sifat dari Gandari disamakan dengan tokoh pemerintahan Indonesia. tokoh yang cocok yaitu Soeharto.
Sumber: http://wayang.wordpress.com/2006/10/26/gandari/, pukul 23.04, 20 oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar