Awal
pertemuan kita saat aku mengikuti eskul basket di SMA. Disana aku (ya lumayan
sekat) dengan pelatih basketnya. Sang pelatih tersebut namanya Edwin. Setelah 1
tahun kita tidak bertemu, secara tiba-tiba ada sms darinya.
“Assalamualaikum
adek” sms pertamanya dari sang pelatih.
“Walaikumsalam
kakak, ada apa ya kak, tumben sms aku” balas aku.
“Kakak
cuma mau minta nomor hp temen kamu Yuni” kata kak Edwin.
“Oh, ya
sudah nanti aku maintain nomornya ya kak” jawab manisku.
Tak lama kemudian aku mengirimkan
nomor hp temenku yang dimintanya.
“makasih
ya dek” ucapnya
“sama-sama
kak” lontar ku membalas smsnya
“Assalamualaikum
dek, lagi nnnngapain nih?” smaa sang pelatih ke esokan harinya.
“Walaikumsalam,
nggak lagi ngapa-ngapain kok kak” balas aku sambil bertanya-tanya.
“Adek,
kakak mau nanya dong, kamu dah punya pacar belum” pertanyaan tiba-tiba dari
pelatih basket.
“belum
kak, emanng ada apa ya kak, kok kakak tiba-tiba nanya kaya gitu” jawabku sambil
memikirkan apa tujuan sang pelatih sms seperti itu.
“gpp dek,
cuma nanya aja” balasnya dan tak lama….
“Adek
sebenernya kakak udah lama suka sama adek, adek itu baik sama kakak, adek mau
nggak jadi pacar kakak” pertanyaan secara tiba-tiba dari kak Edwin lewat
telpon.
“Maaf
kak, aku nggak bisa terima kakak jadi pacar aku” jawab ku yang terkejut.
“Kenapa
dek?” sang pelatih
“1. Aku
cuma kenal kakak sebagai pelatih, 2. Kakak udah punya pacar, 3. Aku nggak mau
punya pacar dulu” keteranganku mengapa menolaknya.
“ya dek
gpp yang penting kakak dah ngungkapin perasaan kakak ke kamu”
“kakak
emang dah putus sama pacar kakak” Tanya aku ke kak Edwin
“belum
dek” jawabnya dengan enteng.
“pasti
kakak lagi ada masalah ya sama pacar kakak” tebakan aku terhadap hubungan ang
pelatih.
“ya dek,
kakak lagi berantem sama dia” jawaban yang tidak memikirkan perasaan orang
lain.
“adek
kamu mau jadi pacar kakak nggak” pernyataan (tembakan yang ke-5), selama 5 hari
berturut-turut dia memintaku untuk jadi pacarnya.
“maaf
kak, aku nggak mau jadi pacar kakak, aku nggak mau hanya dijadikan tempat
pelampiasan kakak aja” jawabku 5 kali berturut-turut saat dia selalu memintaku
jadi pacarnya.
“kamu
nggak kakak jadikan tempat pelampiasan dek, kakak beneran sayang sama kamu”
jawabnya untuk meyakinkan aku.
“adek,
kakak udah putus sama pacar kakak” sms secara tiba-tiba (seperti melaporkan
hubungannya)
Sampai 3
bulan yang lalu dia tiba-tiba telpon aku.
“adek,
kakak dah nggak deket lagi kok sama temen kamu”
“oh,
kenapa kak, bukannya kakak suka ya sama Yuni” jawab diriku yang masih menyimpan
pertanyaan besar.
APA
MAKSUDNYA DIA BUAT MELAPORKAN ITU KEPADAKU DAN APA YANG DIA MAU DARIKU?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar